Selamat Datang Di Blog Berbagi Ilmu Manajemen

Sunday, September 29, 2019

3 Aspek Pokok Yang Harus Anda Miliki Jika Ingin Menjadi Seorang Manajer Perusahaan



Aspek Penting Menjadi Manajer Perusahaan


Focusmanagemen.com- Memimpin suatu perusahaan memang bukanlah hal yang bisa digampangkan, terutama bagi seorang manajer perusahaan. hal itu mengingat tugas manajer yang sangat penting bagi Konsistensi perusahaan. seblum bicara lebih jauh sebaiknya kita kupas dulu sedikit penjelasan tentang instrumen yang harus dimiliki seorang manajer agar mampu memimpin sebuah perusahaan. dalam hal ini penulis memberikan pendapat tentang instrumen itu menjadi 3 sub pokok, Tiga aspek penting yang merupakan instrumen utama seorang manajer dalam memimpin organisasinya untuk mencapai sasaran adalah sebagai berikut :

a. pemikiran ( Ideas )

Apakah pemikiran itu ? Pemikiran, ide, atau gagasan adalah awal dari segala suseuatu yang dikerjakan kemudian " . seorang manajer yang baik  harus kaya dengan pemkiran, ide-ide, dan gagsan dalam memimipin organisasinya mencapai sassaran. adapun pemikiran, ide, dan gagasan yang dimiliki seorang manajer harus berkaitan dengan aspek- aspek berikut :

1. Memiliki visi atau kemampuan melihat jauh kedepan.
2. Kemampuan melakukan invasi, bahkan revolusi
3. kemampuan dan kemauan menginstropeksi diri
4. kemampuan dan kemauan menerima dan mengolah berbagai informasi.
5. Kemampuan merealisasikan ide atau gagasan dalam bentuk realitas.
6. Kemampuan dan kemauan menerima dan melakukan perubahan.


Manajer yang cakap pasti mengetahu dan menyadari bahwa pemikiran atau ide adalah satu-satunya produk manusia yang tidak bisa dibatasi oleh apapun dan siapapun. selama seorang hidup secara normal, maka selama itu ia akan trus menerus menghasilkan pemikiran, atau memproduksi gagasan, konsep dan pandangan secara cemerlang.


Baca juga : 



Salah satu tugas  manajer adalah menampung, mengembangkan, dan mengelola semua produk ide didalam organisasinya, kemudian mengolahnya didalam perencanaan ( plannning ) sehingga menjadi kekuatan andal untuk bersaing dan menghadapi tantangan perusahaan.  dengan demikian, manajer yang baik harus pemikir handal. supaya mampu memberikan sistem yang tepat untuk organisasinya.

b. Materi ( things )

Mengelola materi atau benda-benda, baik bergerak maupun tidak nbergerak adalah tugas penting seorang manajer. pada umumnya, organisasi memiliki aset dalam jumlah besar.  semua aset organisasi tentunya membutuhkan manajemen yang profesionaal dalam mengolahnya. tugas manajer adalah mengorganisir sehingga semua materi dapat diarahkan menuju sasaran organisasi. jika manajer lemah dalam mengelola materi, hal tersebut  membuka kesempatan timbulnya penyalahgunaan, sehingga mengakbatkan kerugian perusahaan.

c. Manusia ( Men and Women )

Memberdayakan sumberdaya manusia baik laki-laki dan perempuan. patut diketahui, bahwa manusia merupakan sumberdaya paling penting dari segala aspek  yang menggerakan organisasi. selain itu manusia juga merupakan sasaran utama organisasi bukan benda atau hal lainya.

Agar manajer mampu memberdayakan ketiga aspek diatas ( pemikiran, Materi, dan Manusia ). maka ia harus memiliki kepemimpinan ( leadership )yang kuat. jika manajer lemah dalam aspek tersebut, maka dapat dipastikan ia akan gagal mencapai sasaran organisasi.





Share:

7 Sikap Penyebab Kegagalan Manajer Dalam Memimpin Perusahaan Yang Wajib Di Tinggalkan

Sikap Penyebab Kegagalan Manajer Perusahaan


Focusmanagemen.com- Banyak Sikap yang dapat menjadikan penghambat kesuksesan manajer dalam memimpin perusahaan, baik itu dilakukan secara sadar ataupun secara tidak sadar. berikut sikap yang dapat menghambat kesuksesan manajer dalam memimpin perusahaan yang harus di jauhi:

1.  Kesombongan

Kesombongan merupakan faktor utuam penghambat terbesar manajer mencapai sasaran. Kesombongan di implementasikan sebagai sikap sebagai berikut :


  • Kecongkakan
  • Keangkuhan
  • Tinggi hati
  • Enggan bekerja sama
  •  Enggan bersosial
  • Menutup diri
  • Merasa paling benar
  • Tidak bisa menghargai orang lain
  • Merasa paling berkuasa

Semua sikap ini dapat menyebabkan manajer tidak mendapat dukungan dan dari sumberdayanya. Tetapi banyak manajer yang tidak sadar melakukan sikap ini sehingga ia gagal dalam memimpin organisasi mencapai sasaran.

2. Komitmen rendah

Komitmen rendah juga berdampak buruk bagi sebuah organisasi, apalagi dia seorang pimpinan . komitmen yang rendah menyebabkan mereka menghindari tanggung jawab dan sering melalaikan tugas, biasanya jika dalam organisasi komitmennya sangat rendah maka system yang ada didalmnya akan menjadi kacau dan tanpa sasaran yang jelas. Biasanya ia akan senang melemparkan tanggung jawab kepada orang lain  atas kegagalannya.


Baca juga :


3. Tidak mendapat dukungan

Banyak juga manajer yang frustasi akibat tidak mendapat dukungan yang penuh dari manajemen dan sumberaya dalam organisasi. Tentu saja sulit mendapat prestasi dari manajer yang tidak mendapat dukungan organisasi.


4.  Tidak ada kerja sama

Manajer harus cakap dalam membangun kerja sama dengan semua pihak, baik didalm maupun diluar organisasi. Mencapai sasaran organisasi bukanlah memenangkan pertarungan seorang diri, melainkan melibatkan kerjasama banyak aspek. Dengan demikian salah satu tugas manajer adalah membangun dan membina kerja sama.


5. Mentalitas buruk

Seorang manajer perusahaan harus selalu memiliki sikap optimis dan penuh semangat dalam memimpin perusahaan. Mentalitas yang buruk akan berdampak pada lemahnya kinerja organisasi. Mentalitas yang buruk dapat dilihat dari aspek berikut

  • Minimnya kepedulian
  • Pilih kasih terhadap SDM
  • Banyak menuntut kemudahan
  •  Mudah putus asa
  • Sering menyalahkan keadan
  • Tidak mau mengakui kelemahan
  • Sulit menerima saran
  •  Tidak siap dikritik
  •   Penuh keraguan
  • Mudah menyerah

 6. Menghindari tanggung jawab

Tidak sedikit manajer yang memaknai posisi mereka sebagai kehormatan. Oleh karena itu mereka membangun hirarki untuk sebuah harga diri. Sehingga menciptakan birokrasi yang kaku dan tertutup, sehingga mengakibatkan sumber daya menjadi sulit untuk berkomunikasi dengan perusahaan.

7. Pasif

Sikap ini erat kaitanya dengan perencanaan dan pelaksanaan pengorganisasian secara baik dan benar. Manajer yang pasif selalu berprasangka pesimis terhadap organisasinya sehingga miskin inisiatif.

Biasanya manajer yang pasif dapat dilihat dari sikap berikut :

1.
       Mudah Curiga
2.       Sulit bekerja sama
3.       Miskin gagasan
4.       Menolak pembaharuan
5.       Mempertahankan kedudukan berlebihan
6.       Tidak mendukung perubahan


Jangan lupa untuk membaca artikel lainya, yang bisa menambah wawasan anda dalam mengelola perusahaan ataupun bisnis, jangan lupa like dan share artikel kami disosial media anda agar bermanfaat juga bagi orang lain yang membaca artikel ini.
Share:

Friday, September 27, 2019

Pentingnya Poin Betah Dan Produktif Dalam Menciptakan Iklim Perusahaan Yang Engage

Poin Betah dan Produktif Bagi Perusahaan


Membuat Iklim Yang Betah dan Produktif


Focusmanagemen.com-Apa itu Employee engagement? Kita buat sederhana saja. Sebuah perusahaan yang engage, maka karyawanya akan menunjukan 2 hal : ( 1 ). Betah, dan ke 2  Produktif. Maksudnya betah bisa dilihat dari mana? Gampang, turnover rate. Kalau turnover tinggi berarti ada masalah. Turnover rendah berarti karyawan betah dan mereka loyal terhadap perusahaan.


Sedangkan untuk sebuah kata produktif bagi karyawan bisa dilihat dari mana? Memang agak lebih rumit sedikit,m tetapi intinya biasa dilihat dari pencapaian KPI. Jika semakin tinggi presentase pencapaian, semakin produktif, jika semakin rendah berarti ada masalah yang harus di evaluasi dalam perusahaan.

Sedangkan yang disebut dengan Perusahaan engage, adalah turnover rendah, produktivitas tinggi. Dikaliberasi dengan provit perusahaan. Begitu selaras antara kedua hal tersebut maka produktivitas perusahaan sudah barang tentu optimal.


Adapun yang sering menjadi masalah adalah, kalua karyawan betah tapiu tidak produktif, lama-lama profit perusahaan akanhabis hanya untuk menghidupi karyawan yang cuma sekedar santai-santai dalam bekerja. Atau sebaliknya karyawan produktif tapi enggak betah, maka lama kelamaan perusahaan akan kehabisan karyawan dan secara otomatis profit perusahaan menurun, bahkan akan mengalami banyak kerugian akibat tidak adanya karyawan yang betah diperuysahaan.


Bahkan yang lebih parah lagi , karyawan tidak produktif dan juga tidak betah diperusahaan. Siap-siap untuk merenovasi manajamen yang super baik untuk kembali membangun dan membangkitkan perusahaan menjadi bonafit dan engage.


Baca Juga :



Selajutnya bagaimana mengatasi karyawan yang tidak produktif tapi betah.


Sebenarnya dal hal ini banyak hal yang menyebabkan karyawan tidak produktif dalam perusahaan, diantaranya adalah sebagai berikut :


1.   Karyawan tidak paham dan tidak memiliki target apa yang harus dicapai perusahaan. 
Dalam hal ini butuh kejelasan KPI agar dapat dipahami oleh seluruh karyawan yang ada diperusahaan secara detail dan rinci, serta ingin memberikan pengertian yang gampang dan tepat.

2. Tidak ada konsekuensi yang tegas apabila tidak tapat memnuhi target.
Perusahaan memberikan sanksi/ punishment yang tegas bagi karyawan yang tidak dapat memenuhi target secara berkala dalam periode tertentu. Hal ini akan memberikan sedikit dorongan afgar mereka kembali menjadi produktif.


3. Tidak adanya reward apabila karyawan berhasil mencapai target perusahaan.
Perusahaan selayaknya memberikan reward bagi karyawan yang produktif dan memiliki kemamuan kuat dalam mengembangkan perusahaan.

4.  Motivasi yang rendah yang dimiliki karyawan.
hal ini tak luput dari pribadi karyawan tersebut sebagai mahluk social, mereka membutuhkan dukungan dan juga motivasi yang baik agar mereka menjadi produktif denga coaching dan konseling oleh perusahaan.

5.  Leader tidak bisa memberikan contoh positif. 
Seorang leader dalam perusahaan juga memberikan peran penuh dalam membentuk karyawan yang produktif, hal ini secara nyata mereka yang di pimpin oleh leader yang kurang produktif akan secar aotomatis mengikuti atasanya. Maka untuk itu ppihak manajemen  harus memberikan treatment kepada para leader divisi perusahaan.

Bagaimana  menyikapi Pergantian strukuturisasi, ada beberapa yang tidak betah dan juga tidak produktif.


1. Ajak tim untuk memehami tujuan restrukturisasi dan lihat hasil akhirnya.
2. Tentukan goal dan rules yang jelas selama masa restrukturisasi, apa hasil yang diharapkan.
3.  Bangun hubungan interperesonal yang baik dan solid.  Pahami hopes dan concerns dari tim. Bantu  tim merasa lebih aman, dengarkan ide dan pendapat mereka kemudian ingatkan kembali tujuan dari restrukturisasi.
4. Buatlah komitmen yang mantap bagi sebuah perusahaan. Jangan terlaluy salfok dengan kondisi yang hanya sementara dalam perkembangan perusahaan.


Share:

Monday, September 2, 2019

Menentukan Rencana Jangka Pendek, Menengah Dan Rencana Jangka Panjang Bagi Perusahaan Dan Bisnis Anda

Gambar Planing Perusahaan

Focusmanagemen.com-Bagi anda yang baru membuat sebuah usaha baru, ataupun anda yang memiliki masalah tentang bagaimana yang harus anda lakukan dalam perusahaan anda. Manakah yang harus didahulukan, jangka panjang, menengah, atau jangka pendek ? jawaban dari pertanyaan ini sangatlah tergantung dengan kondisi kita usaha ataupun perusahaan kita.  Disini saya akan sedikit memberikan jawaban yang sederhana, berdasarkan pengalaman saya maupun pengalaman orang lain dalam mengelola organisasi atau perusahaan.

Sebelum anda membuat planing janka pendek, menengah dan juga jangka panjang, ada satu hal lagi yang harus kita pehatikan dan tidak bisa kita abaikan begitu saja. Yaitu urgensi atau skala priorotas. yang berhubungan dengan aspek permodalan. bisa kita lihat  dengan hal sebagai berikut :

1. BEP ( Break even pont )  Titik Impas


Sebelum modal yang tersedia habis tergerus operasional anda harus dulu dalam jangka waktu sesingkat-singkatnya. Dalam jangka pendek setidaknya kita harus menghemat modal tersebut agar tidak keluar secara sia-sia. Oleh karenanya prioritas utamanya adalah bagaimana caranya agar bisnis yang kita jalankan bisaBreak even point ( BEP ).


BEP adalah sebuah kondisi dimana neraca pembukuan perusahaan perbulannya tidak minus, atau rugi. BEP adalah sebuah kondisi dimana minimal keuntungan yang diperoleh bisa menutupi biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk operasional.



2. ROI ( Return Of Investment )



Setelah  BEP stabil, langkah berikutnya adalah Return Of Investment atau ROI. Jumlah biaya ( Neraca minus ) dari sejak kita mendirikan usaha ini , seberapa lama bisa ditutupi sepenuhnya dari keuntungan bersih perusahaan. Inilah rencana jangka menengah berikutnya, setelah rencana operasional jangka pendek bisa kita jaga stabilitasnya.




Baca Juga :





Dalam hal ini bisa kita ibaratkan dengan gambaran kepada seorang snipper dalam sebuah film aksi . Apapun judul filmnya, intisari yang disampaikan sama, yaitu kemahiran sniper untuk menggunakan senjata laras Panjang itu.Mereka biasanya diberikan pelatihan intensif yang sama baiknya dengan menggunakan kedua macam senapan itu diberbagai kondisimisi nyata. Dalam sebuah misi yang direncanakan dengan baik, seorang sniper biasanya membawa satu set senjata laras Panjang, satu set senjata laras pendek, pisau komando dan sejumlah kelengkapan militer lainya untuk menunjang keberhasilan sebuah misi.

Snipper sering nya ditugaskan seorang diri, paling banyak berdua, sniper bertugas untuk menyusup kegaris depan musuh dan melumpuhkan sasaran utama sesuai dengan perintah misi, setelah tugas sniper selesai, biasanya akan didatangkan pasukan khusus untuk mengamankan lokasi, dan setelahnya bau diturunkan pasukan regular. Kebanyakan awam akan bertanya, jika misi sniper itu adalah untuk melumpuhkan sasaran jarak jauh, mengapa ia harus bersusah susah membawa senjata laras pendek, bukankah senjata laras Panjang juga bisa untuk melumpuhikan sasaran jarak pendek, sementara ssenjata laras Pendek tidak bisa untuk melumpuhkan sasaran jarak jauh.

Jawabanya singkatnya adalah bahwa musuh yang berada dijarak dekat pasti bisa menyerang kita dengan lebih cepat,senapan jarak jauh didesain untuk akurasi sasaran jarak jauh, bukan kecepatan tembak jarak dekat. Senjata laras pendek digunakan untuk menghilangkan ancaman jarak dekat dan jarak menengah dengan lebih cepat dan efektif. Dapat disimpukan disini, bahwa seluruh komponen persenjataan yang dibawa oleh seorang sniper, memiliki fungsi dan  tujuan yang berbeda. Walaupun emang tujuan akhirnya sama, yaitu sebagai alat pelumpuh dan pelenyapan musuh. Namun kondisi demografi dan spesifikasi musuh itulah yang kemudian membedakan logistic persenjataan yang harus dibawa, dan harus digunkan pada satu weaktu tertentu.

Jika tujuanya semua sama. Lantas mengapa persenjataan yang dibawa berbeda. Jawabanya adalah karena musuh harus lenyap secepat mungkin, dengan cara yang se efektif mungkin. Itulah prinsip di dunia militer. Demmikian juga dlam dunia korporasi, tugas pendiri dan pemimpin perusahaan adalah mirip seorang sniper yang harus membawa senjata laras Panjang , senjata laras pendek, dan pisau tempur sebagai  senjata cadangan. Senjata laras Panjang mewakili visi perusahaan dalam jangka Panjang, senjata laras pendek mewakili misi perusahaan dalam tataran jangka pendekik dan jangka menengah, sedangkan pisau mewakili rencana cadangan yang baru akan difungsikan  dalam kondisi tertentu demi keselamtan perusahaan.

Manakah yang lebih penting, antara jangka pendek, menengah dan panjang bagi perusahaan ?

Ketika anda bingung dalam menentukan planing perusahaan maka sebaiknya anda memperhatikan seberapa Modal yang dimiliki oleh perusahaan. karena dalam dunia bisnis visi dan planing yang kita buat itu sangatlah penting. Segala sesuatu yang dimulai dengan aspek keterbatasan, termasuk keterbatasan jumlah modal usaha, wajib memprioritaskan rencana jangka pendek danjangka menengah terlebih dahulu. 

Mengapa demikian, karena dengan modal terbatas sudah pasti kita tidak akan merkerut banyak karyawan. Bahkan mungkin sekitar 3-6 bula pertama, kita melakukan segalanya all by myself dulu. Sehingga dengan demikian akan lebih bijak jikakita terlebih dahulu memprioritaskan rencana operasional jangka pendek hingga jangka menengah terlebih dahulu.

Setelah kondisi BEP ini bisa kita jaga terus menerus selama setahun lebih, maka kita bisa bernafas sedikit lega BEP yang stabilm  merupakan pertanda awal bahwa pondasi bisnis dan arus kas yang kita bangun, telah berada dijalur yang tepat.  Mungkin belum sepenuhnya benar,  ata best practice, tapi minimal tepat sesuai dengan kondisi yang kita hadapi saat ini.


Setelah trek menuju ROI Bisa lebih jelas kita lihat timeframe-nya, maka kita sudah bisa mulai merekrut karyawan, satu demi satu, dengan perhitungan yang matang. Ketika karyawan mulai banyak, system harus semaikn solid. Bisa jadi produk atau ragam jasa bertambah dan peningkatan sejumlah hal-hal lainya, barulah visi atau rencana jangka Panjang bisa kita ajukan dan mulai aplikasikan keseluruh jajaran manajemen.


Dalam membuat perencanaan jangka Panjang jangan terlalu lama, agar perusahaan tdiak terjebak dalam rutinitas dan klenyamanan. Terlamabat menggariskan visi dan rencana jangka Panjang, bisa-bisa bisnis kita dilibas oleh competitor yang lebih gesit. itulah yang dapat penulis sampaikan bagaimana anda mengambil keputusan menentukan tentang planing bagi perusahaan dan bisnis anda. salam sukses semoga bisnis anda menjadi luar biasa.


Kesimpulanya , apakah visi misi  jangka Panjang itu penting ? penting sekali, baik bagi mereka yang ada dalam kondisi modal kurang, atau merekea yang memiliki modal mencukupi.kedua kondisi tersebut mewajibkan adanya perencanaan dan penetapan visi-misi janka Panjang yang baik dan ternecana. Namun bedanya dalah dalam pelaksanaannya


Pada kondisi kurang modal, yang diprioritaskan untuk terus-menerus dilakukan secara ketat adalah operasional harian jangka pendek dahulu, demi tercapainya tujuan jangka menengah yaitu BEP dan ROI. Sistem keuangan yang rapi dan disiplin sangat pelu ditanamkan sejak awal perusahaan berdiri.  Dari pencatatan keuangan yang rapi kita bisa melihat trend atau kecenderungan bisnis yang kita jalankan. Dari situlah kita bisa mengambil beberapa kepututsan penting untuk melagkah.

Sedangkan pada kondisi modal mencukupi, perencanaan jangka Panjang, menengah maupun pendek, dapat dijalankan secara bersamaan. Selain karena kondisi permodalan memungkinkan untuk merekrut karyawan yang lebih banyak dan lebih berkualitas, juga ada toleransi yang  lebih besar untuk biaya operasional bulanan bagi pelaksanaan semua rencana awal secar asimultan.




Share:

About

Featured Post

BTemplates.com

Selamat Datang Di Blog Berbagi Ilmu Manajemen

Powered by Blogger.

Ads Top

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Followers

Categories