Poin Betah dan Produktif Bagi Perusahaan |
Membuat
Iklim Yang Betah dan Produktif
Focusmanagemen.com-Apa itu Employee engagement? Kita
buat sederhana saja. Sebuah perusahaan yang engage, maka karyawanya akan
menunjukan 2 hal : ( 1 ). Betah, dan ke 2 Produktif. Maksudnya betah bisa
dilihat dari mana? Gampang, turnover rate. Kalau turnover tinggi berarti ada
masalah. Turnover rendah berarti karyawan betah dan mereka loyal terhadap
perusahaan.
Sedangkan untuk sebuah kata
produktif bagi karyawan bisa dilihat dari mana? Memang agak lebih rumit
sedikit,m tetapi intinya biasa dilihat dari pencapaian KPI. Jika semakin tinggi
presentase pencapaian, semakin produktif, jika semakin rendah berarti ada
masalah yang harus di evaluasi dalam perusahaan.
Sedangkan yang disebut dengan
Perusahaan engage, adalah turnover rendah, produktivitas tinggi. Dikaliberasi
dengan provit perusahaan. Begitu selaras antara kedua hal tersebut maka
produktivitas perusahaan sudah barang tentu optimal.
Adapun yang sering menjadi
masalah adalah, kalua karyawan betah tapiu tidak produktif, lama-lama profit
perusahaan akanhabis hanya untuk menghidupi karyawan yang cuma sekedar
santai-santai dalam bekerja. Atau sebaliknya karyawan produktif tapi enggak
betah, maka lama kelamaan perusahaan akan kehabisan karyawan dan secara
otomatis profit perusahaan menurun, bahkan akan mengalami banyak kerugian
akibat tidak adanya karyawan yang betah diperuysahaan.
Bahkan yang lebih parah lagi ,
karyawan tidak produktif dan juga tidak betah diperusahaan. Siap-siap untuk
merenovasi manajamen yang super baik untuk kembali membangun dan membangkitkan
perusahaan menjadi bonafit dan engage.
Baca Juga :
Baca Juga :
Selajutnya
bagaimana mengatasi karyawan yang tidak produktif tapi betah.
Sebenarnya dal hal ini banyak hal
yang menyebabkan karyawan tidak produktif dalam perusahaan, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Karyawan tidak paham dan tidak
memiliki target apa yang harus dicapai perusahaan.
Dalam hal ini butuh kejelasan KPI
agar dapat dipahami oleh seluruh karyawan yang ada diperusahaan secara detail
dan rinci, serta ingin memberikan pengertian yang gampang dan tepat.
2. Tidak ada konsekuensi yang
tegas apabila tidak tapat memnuhi target.
Perusahaan memberikan sanksi/
punishment yang tegas bagi karyawan yang tidak dapat memenuhi target secara
berkala dalam periode tertentu. Hal ini akan memberikan sedikit dorongan afgar
mereka kembali menjadi produktif.
3. Tidak adanya reward apabila karyawan berhasil
mencapai target perusahaan.
Perusahaan
selayaknya memberikan reward bagi karyawan yang produktif dan memiliki kemamuan
kuat dalam mengembangkan perusahaan.
4. Motivasi yang rendah yang
dimiliki karyawan.
hal
ini tak luput dari pribadi karyawan tersebut sebagai mahluk social, mereka
membutuhkan dukungan dan juga motivasi yang baik agar mereka menjadi produktif
denga coaching dan konseling oleh perusahaan.
5. Leader tidak bisa memberikan
contoh positif.
Seorang leader dalam perusahaan
juga memberikan peran penuh dalam membentuk karyawan yang produktif, hal ini
secara nyata mereka yang di pimpin oleh leader yang kurang produktif akan secar
aotomatis mengikuti atasanya. Maka untuk itu ppihak manajemen harus
memberikan treatment kepada para leader divisi perusahaan.
Bagaimana menyikapi
Pergantian strukuturisasi, ada beberapa yang tidak betah dan juga tidak
produktif.
1.
Ajak tim untuk memehami tujuan restrukturisasi dan lihat hasil akhirnya.
2. Tentukan
goal dan rules yang jelas selama masa restrukturisasi, apa hasil yang diharapkan.
3. Bangun hubungan interperesonal
yang baik dan solid. Pahami hopes dan concerns dari tim. Bantu tim
merasa lebih aman, dengarkan ide dan pendapat mereka kemudian ingatkan kembali
tujuan dari restrukturisasi.
4. Buatlah komitmen yang mantap bagi
sebuah perusahaan. Jangan terlaluy salfok dengan kondisi yang hanya sementara
dalam perkembangan perusahaan.
0 comments:
Post a Comment